Selama Ramadhan di Gaza yang Menyayat Hati



Bulan seribu bulan, hal tersebutlah yang menjadikan bulan Ramadhan selalu disambut dengan penuh suka cita. Di tanah air Indonesia sendiri, bulan Ramadhan selalu identik dengan semarak, kebahagiaan dan keceriaan apalagi saat menyambut hari kemenangan tiba.
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, semua umat Muslim diseluruh dunia pun beramai-ramai mengumpulkan pahala. Berbagi menu sahur dan berbuka pun menjadi pemandangan yang sudah umum terjadi di tanah air. Bahkan mendekati hari kemenangan tiba semua masyarakat Indonesia pun berlomba-lomba membeli baju baru yang akan dipakai di hari kemenangan.
Di Indonesia bulan Ramadhan memang ada banyak tradisi yang dilakukan masyarakat. Namun semua keceriaan, kebahagiaan dan semaraknya Ramadhan yang ada di Indonesia sama sekali tidak terjadi bagi umat Muslim di Gaza. Indahnya bulan penuh berkah Ramadhan harus mereka lalui dengan ketakutan. Seperti inilah kehidupan di Gaza selama Ramadhan.


Ramadhan Datang Bukan Berarti Perang Berakhir


Semua kebahagiaan yang dirasakan umat muslim di dunia justru seolah berbanding 180 derajat dengan kehidupan umat muslim di Gaza. Bagaimana tidak, meski bulan Ramadhan yang mengharuskan umat muslim berpuasa bukan berarti peperangan di Gaza juga puasa.

 

Mereka Harus Berpuasa dengan Kesedihan

 

Kesedihan adalah kondisi yang berlawanan dengan kebahagiaan. Tapi mau tidak mau hal tersebutlah yang harus dihadapi oleh umat Muslim di Gaza. Meski seluruh umat Muslim berbahagia saat Ramadhan mereka justru harus menghadapi kesedihan disaat rumah-rumah mereka diterjang bom.

 

Berbuka Seadanya dengan Setiap Saat Nyawa Bisa Melayang

Umat muslim di Gaza sudah pasti tetap akan menjalankan ibadah Puasa. Hanya saja pemandangannya sangat berbeda dengan apa yang dilakukan di tanah air. Salah satunya saat waktu berbuka tiba. Jika kita sibuk mencari menu berbuka, umat muslim di Gaza hanya bisa berbuka seadanya. Dalam artian tidak hanya menu seadanya tapi juga tempat seadanya, terlebih lagi mereka pun tidak tahu apakah besok atau bahkan beberapa menit kemudian mereka masih bisa bersama atau tidak.

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Etika Pedagang Kaki Lima

Anak Jalanan di Kediri Berunjuk Rasa Minta Akses Pendidikan